Friday, April 8, 2016

Jiwa yang tercerai [Awiasih]





Malam berkabut
senyap retak dihempas suara gerimis 
genang air di lekukan jalan seolah menahan perih
angin beku tak mengendus

Tetang air mata yang melegenda
kini mengering tinggal hasa
pecah berkeping angan
tak larut tak pula hekang


Jika mengandi adalah pilihan
tidalah arti hidup yang sebenarnya
cita-cita hanyalah omong kosong
tali temali keinginan hanya menjadi momongan


Masih bersama gerimis
mematung tersulut sembilu 
akal membabi kontra dengan batin
jiwa perlahan seperti kukus nasi ...mengembun

jika saja morgana itu nyata
butir gerimis didedaunan itu akan berharga
clemek-celmek PSK itu akan laku dengan harga mahal
sampah-sampah mimpi akan terdaur

dan akhir dari semuanya adalah kata tapi
saat jiwa tercerai berai tak menentu
tercabik waktu dan angan

Semoga di sukai
By : Awiasih


No comments:

Post a Comment