Jakarta - Bersama suaminya, Bung Tomo, almarhum Sulistina ikut
berjuang melawan penjajah di Kota Surabaya. Ia merupakan seorang perawat
di era perjuangan ketika melawan sekutu.
Bambang Sulistomo, anak
almarhum menuturkan kisah tentang sang ibu. Perjuangan perempuan asal
Malang bersama suaminya, membuat Sulistina memperoleh jasa Bintang
Veteran.
"Ibu adalah barisan perawat yang mendapat pelatihan
perawat di Malang. Ternyata dikirim di Surabaya ikut bertempur. Ikut
mengangkat pejuang yang mati, mengobati pejuang yang luka-luka," kata
Bambang saat memberikan sambutan sebagai perwakilan keluarga almarhum di
pemakaman Sulistina Sutomo, di TPU Ngagel, Surabaya, Rabu (31/8/2016).
Ia
mengatakan, bahwa perjuangan heroik di Surabaya yang semangatnya
dikobarkan oleh Bung Tomo, tidak hanya dilakukan oleh arek Surabaya
saja. Tapi juga putera puteri dari berbagai daerah di Indonesia seperti
pemuda pemudi dari Sumatera, Sulawesi, hingga Bali.
"Mbang koen
iling bapakmu ngajak gugur duduk (Mbang (Bambang) Kamu ingat bapakmu
(Bung Tomo) mengajak gugur bukan)arek Suroboyo saja, tapi se-Indonesia.
Ada dari Bali, Sulawesi, Sumatera," tutur Bambang mengingat perkataan
yang disampaikan ibunya.
"Kamu jangan menghianati Merah Putih,
jangan menghianati apa yang diperjuangkan para pejuang," imbuh Bambang
menirukan pesan Sulistina.
Putra Pahlawan Nasional Bung Tomo ini
menerangkan, ibunya meninggal dunia dengan keadaan damai dan tenang di
usia 91 tahun. Ia dimakamkan di samping makam sang suami.
"Kita semua hadir dan menyaksikan ibu meninggal dunia dengan wajah tersenyum," ujarnya.
"Kami rasanya seperti mimpi kehilangan ibu. Karena ibu sangat dekat dengan anaknya, cucunya, buyutnya," tambah Bambang.
Dalam
sambutannya itu, Bambang juga tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo dan pihak terkait termasuk warga Surabaya.
"Panglima TNI membantu kita dengan penuh mulai dari saat ibu dirawat di rumah sakit sampai di sini (pemakaman)," tutur dia.
Sulistina
dirawat di RSPAD selama hampir dua minggu karena gejala paru-paru yang
tidak sempurna. Karena sering batuk, ada makanan yang masuk ke paru-paru
Sulistina.
"Kepada warga Surabaya juga kami mengucapkan terima kasih. Semoga almarhumah ibu diampuni dosa-dosanya," tutup Bambang.
(elz/elz)
No comments:
Post a Comment