Objek wisata memang tak melulu terbatas pada keindahan alam saja seperti gunung, pantai, atau padang pasir, serta fenomena-fenomena unik misalnya lubang api abadi yang disebut sebagai Door to Hell di Turkmenistan. Ada juga objek wisata buatan manusia seperti tempat rekreasi maupun wisata-wisata sejarah dan budaya.
Nah, yang tak kalah menarik, ada juga objek wisata yang dulunya merupakan saksi bisu dari sebuah kejadian besar, seperti bencana alam atau perang. Tengok saja Museum Gunung Merapi di Sleman yang menyimpan benda-benda sisa letusan Gunung Merapi beberapa tahun lalu. Museum ini juga terkenal karena menyimpan beberapa benda pribadi miliki sang juru kunci yang melegenda, Mbah Maridjan.
Lain lagi dengan di Sleman, di Israel ada sebuah terowongan bawah tanah saksi peperangan yang dijadikan objek wisata. Hmm, seperti apa keunikannya? Simak informasinya berikut ini:
Nah, yang tak kalah menarik, ada juga objek wisata yang dulunya merupakan saksi bisu dari sebuah kejadian besar, seperti bencana alam atau perang. Tengok saja Museum Gunung Merapi di Sleman yang menyimpan benda-benda sisa letusan Gunung Merapi beberapa tahun lalu. Museum ini juga terkenal karena menyimpan beberapa benda pribadi miliki sang juru kunci yang melegenda, Mbah Maridjan.
Lain lagi dengan di Sleman, di Israel ada sebuah terowongan bawah tanah saksi peperangan yang dijadikan objek wisata. Hmm, seperti apa keunikannya? Simak informasinya berikut ini:
1. Terowongan ini saksi dari Operation Protective Edge
Operation Protective Edge atau disebut juga dengan Miv’tza Tzuk Eitan dalam bahasa Hebrew, merupaka sebuah operasi militer yang dilakukan oleh Israel pada tanggal 8 Juli 2014 di Gaza. Operasi militer ini dilakukan untuk melindungi warga sipil dari serangan roket yang diluncurkan untuk menghancurkan kota-kota dan bangunan di Israel. Operasi militer ini sendiri berlangsung selama 7 minggu dan berakhir pada tanggal 26 Agustus 2014.
2. Kondisi terowongan masih utuh dan cukup baik
Setelah konflik yang terjadi pada tahun 2014 itu berakhir, kondisi terowongan yang digunakan Hamas untuk mempertahankan diri masih cukup baik. Meski banyak korban meninggal dari Operation Protective Edge dan banyak bangunan yang hancur, namun terowongan itu sendiri masih kokoh dan bisa digunakan untuk melakukan perjalanan maupun melindungi diri. Dalam sebuah video yang diunggah ke lama Facebook Daily Mail, diperlihatkan bahwa kondisi terowongan tersebut masih cukup baik. Apalagi setelah konflik panas usai, terowongan tersebut dibersihkan dan diberikan penerangan yang cukup sehingga bisa dimasuki [via Facebook]
3. Hamas menjadikan Gaza Tunnel sebagai objek wisata
Jika dulunya terowongan-terowongan bawah tanah semacam ini dirahasiakan, kini Hamas justru membukanya untuk publik. Ya, terowongan tersebut dibuka untuk para turis lokal yang ingin mengetahui seperti apa lokasi persembunyian serta penyelundupan senjata yang digunakan Hamas selama masa konflik.
Menjadikan terowongan bawah tanah ini sebagai objek wisata sebenarnya merupakan bagian dari program yang dibuat Hamas untuk memberikan edukasi kepada warga sipil mengenai peperangan dan persenjataan. Hamas juga mengadakan summer camp alias perkemahan musim panas untuk anak-anak dan membiarkan mereka menelusuri terowongan bawah tanah Gaza.
4. Yang unik dari terowongan bawah tanah Gaza
Jangan dibayangkan terowongan bawah tanah ini gelap, pengap, serta menyeramkan. Terowongan ini sudah disulap sedemikian rupa dan diberikan penerangan yang memadai sehingga cukup nyaman untuk dilewati. Bahkan, di bagian dalam terowongon, tepatnya di sepanjang dindingnya, dipasang foto-foto para pejuang Hamas yang sebagian besar tewas dalam konflik yang terjadi 2 tahun silam.
Terowongan ini sekaligus menjadi saksi sejarah dan juga tur unik bagi warga lokal. Belum dijelaskan apakah turis mancanegara juga diperbolehkan mengunjungi objek wisata baru ini. Tapi yang jelas, saat ini Hamas masih berfokus pada program lokal terutama untuk menarik antusiasme anak-anak.
5. Objek wisata serupa di Vietnam
Tak perlu jauh-jauh ke Israel untuk merasakan wisata di dalam terowongan saksi perang, negara di Asia seperti Vietnam ternyata juga punya objek wisata serupa salah satunya seperti yang ada di desa Chu Chi. Di desa ini, ada sebuah terowongan bawah tanah yang menjadi saksi perjuangan para Vietcong dalam melawan tentara Amerika pada peperangan yang berlangsung selama 1959 hingga 1975.
Terowongan ini menjadi saksi sejarah kelam perjuangan rakyat Vietnam dan juga memberikan kisah pilu dari banyaknya warga sipil yang turut menjadi korban dalam peperangan. Kini terowongan ini dibuka untuk umum termasuk bagi para turis mancanegara, dan banyak penduduk lokal yang beralih profesi menjadi pemandu wisata. Lokasi ini menjadi salah satu daya tarik utama dari Desa Chu Chi yang selalu menjadi tujuan wisatawan saat berkunjung ke sana.
Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa terowongan yang pernah menjadi saksi sejarah peperangan. Namun sebagian besar terowongan ini merupakan jalur kereta api seperti salah satunya yang terdapat di antara Purwakarta dan Padalarang. Terowongan yang disebut dengan nama Sasaksaat ini dibangun pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1900-an. Terowongan ini memiliki panjang 949 meter dan masih bisa digunakan hingga sekarang.
Memang selalu menarik menelusuri bangunan bersejarah dan mengulik kisah di baliknya. Di daerah Anda sendiri, apakah juga ada bangunan sisa perang yang kini dijadikan objek wisata?
Jika dulunya terowongan-terowongan bawah tanah semacam ini dirahasiakan, kini Hamas justru membukanya untuk publik. Ya, terowongan tersebut dibuka untuk para turis lokal yang ingin mengetahui seperti apa lokasi persembunyian serta penyelundupan senjata yang digunakan Hamas selama masa konflik.
Menjadikan terowongan bawah tanah ini sebagai objek wisata sebenarnya merupakan bagian dari program yang dibuat Hamas untuk memberikan edukasi kepada warga sipil mengenai peperangan dan persenjataan. Hamas juga mengadakan summer camp alias perkemahan musim panas untuk anak-anak dan membiarkan mereka menelusuri terowongan bawah tanah Gaza.
4. Yang unik dari terowongan bawah tanah Gaza
Jangan dibayangkan terowongan bawah tanah ini gelap, pengap, serta menyeramkan. Terowongan ini sudah disulap sedemikian rupa dan diberikan penerangan yang memadai sehingga cukup nyaman untuk dilewati. Bahkan, di bagian dalam terowongon, tepatnya di sepanjang dindingnya, dipasang foto-foto para pejuang Hamas yang sebagian besar tewas dalam konflik yang terjadi 2 tahun silam.
Terowongan ini sekaligus menjadi saksi sejarah dan juga tur unik bagi warga lokal. Belum dijelaskan apakah turis mancanegara juga diperbolehkan mengunjungi objek wisata baru ini. Tapi yang jelas, saat ini Hamas masih berfokus pada program lokal terutama untuk menarik antusiasme anak-anak.
5. Objek wisata serupa di Vietnam
Tak perlu jauh-jauh ke Israel untuk merasakan wisata di dalam terowongan saksi perang, negara di Asia seperti Vietnam ternyata juga punya objek wisata serupa salah satunya seperti yang ada di desa Chu Chi. Di desa ini, ada sebuah terowongan bawah tanah yang menjadi saksi perjuangan para Vietcong dalam melawan tentara Amerika pada peperangan yang berlangsung selama 1959 hingga 1975.
Terowongan ini menjadi saksi sejarah kelam perjuangan rakyat Vietnam dan juga memberikan kisah pilu dari banyaknya warga sipil yang turut menjadi korban dalam peperangan. Kini terowongan ini dibuka untuk umum termasuk bagi para turis mancanegara, dan banyak penduduk lokal yang beralih profesi menjadi pemandu wisata. Lokasi ini menjadi salah satu daya tarik utama dari Desa Chu Chi yang selalu menjadi tujuan wisatawan saat berkunjung ke sana.
Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa terowongan yang pernah menjadi saksi sejarah peperangan. Namun sebagian besar terowongan ini merupakan jalur kereta api seperti salah satunya yang terdapat di antara Purwakarta dan Padalarang. Terowongan yang disebut dengan nama Sasaksaat ini dibangun pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1900-an. Terowongan ini memiliki panjang 949 meter dan masih bisa digunakan hingga sekarang.
Memang selalu menarik menelusuri bangunan bersejarah dan mengulik kisah di baliknya. Di daerah Anda sendiri, apakah juga ada bangunan sisa perang yang kini dijadikan objek wisata?
No comments:
Post a Comment