Kasus penangkapan Gatot Brajamusti menggemparkan netizen. Selain telah kedapatan menggunakan narkoba jenis sabu di sebuah hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pihak kepolisian pun menemukan sebuah vibrator dengan jenis double bullet berwarna merah jambu. Ya, vibrator memang akrab sekali dimiliki oleh sejumlah pasangan untuk menambah kepuasan seksual.
Dilansir dari bottomlineinc, sebuah studi yang dilakukan Indiana Investigators melakukan penelitian pada 2.056 perempuan dan 1.047 laki-laki di usia 18-60 tahun. Hasilnya 53% perempuan menyatakan mereka pernah memakai alat bantu seksual dan merasa terpuaskan dan mengalami orgasme dan kepuasan seksual secara keseluruhan.
Sementara itu, hanya 45% laki-laki yang menggunakan vibrator pada pasangannya saat melakukan hubungan seksual. Mereka mengaku bisa melakukan pertahanan ereksi lebih lama untuk kepuasan hubungan intim. Meski banyak orang yang merasa terpuaskan dengan penggunaan vibrator, apakah alat bantu seksual tersebut miliki efek samping? Dilansir dari berbagai sumber, ini sederet untung rugi penggunaan vibrator untuk wanita.
Disadur dari Vibrantnation, Dr. Pepper Schwartz menjelaskan bahwa banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan dari alat bantu seksual ini. Beberapa di antaranya adalah ketika sang laki-laki tidak bisa bertahan lama, vibrator bisa tetap digunakan untuk membantu sang wanita meraih orgasme. Terkadang, seks pun membutuhkan banyak 'perjuangan' dari penentuan posisi yang berujung pada pegal-pegal, penggunaan vibrator pun bisa menghapus kekhawatiran tersebut.
Bagi perempuan yang tengah di tinggal sang suami bertugas, alat bantu seksual juga bisa digunakan. Tak hanya itu, efek getarannya pun bisa membuat perempuan lebih mudah merih orgasme.
Meski miliki banyak keuntungan, ternyata alat bantu seksual ini pun bisa berimbas buruk pada tubuh. Hal tersebut dikarenakan tidak semua tubuh wanita bisa 'menerima' vibrator. Dilansir dari Mic, dari penelitian Indiana Investigator, 16% wanita mengalami mati rasa di area vagina, 10% iritasi bahkan sebanyak 8% mengalami pembengkakan.
Dilansir dari bottomlineinc, sebuah studi yang dilakukan Indiana Investigators melakukan penelitian pada 2.056 perempuan dan 1.047 laki-laki di usia 18-60 tahun. Hasilnya 53% perempuan menyatakan mereka pernah memakai alat bantu seksual dan merasa terpuaskan dan mengalami orgasme dan kepuasan seksual secara keseluruhan.
Sementara itu, hanya 45% laki-laki yang menggunakan vibrator pada pasangannya saat melakukan hubungan seksual. Mereka mengaku bisa melakukan pertahanan ereksi lebih lama untuk kepuasan hubungan intim. Meski banyak orang yang merasa terpuaskan dengan penggunaan vibrator, apakah alat bantu seksual tersebut miliki efek samping? Dilansir dari berbagai sumber, ini sederet untung rugi penggunaan vibrator untuk wanita.
Disadur dari Vibrantnation, Dr. Pepper Schwartz menjelaskan bahwa banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan dari alat bantu seksual ini. Beberapa di antaranya adalah ketika sang laki-laki tidak bisa bertahan lama, vibrator bisa tetap digunakan untuk membantu sang wanita meraih orgasme. Terkadang, seks pun membutuhkan banyak 'perjuangan' dari penentuan posisi yang berujung pada pegal-pegal, penggunaan vibrator pun bisa menghapus kekhawatiran tersebut.
Bagi perempuan yang tengah di tinggal sang suami bertugas, alat bantu seksual juga bisa digunakan. Tak hanya itu, efek getarannya pun bisa membuat perempuan lebih mudah merih orgasme.
Meski miliki banyak keuntungan, ternyata alat bantu seksual ini pun bisa berimbas buruk pada tubuh. Hal tersebut dikarenakan tidak semua tubuh wanita bisa 'menerima' vibrator. Dilansir dari Mic, dari penelitian Indiana Investigator, 16% wanita mengalami mati rasa di area vagina, 10% iritasi bahkan sebanyak 8% mengalami pembengkakan.
Sumber : Bintang.com
No comments:
Post a Comment